MENYUSUN
KARYA TULIS ILMIAH BIDANG PAUDNI[*]
Oleh:
Dr. Nandang Hidayat, M.Pd.[†]
A.
Pendahuluan
Membuat karya tulis merupakan
pekerjaan tidak mudah, tetapi juga tidak susah. Dikatakan tidak mudah karena
s
eorang yang akan memembuat karya tulis dituntut memiliki: 1) pengetahuan dan
wawasan yang memadai tentang topik yang hendak ditulis, 2) menguasai metodologi
penelitian, 3) pengalaman melakukan penelitian dan membuat karya tulis, 4)
hasrat/kemauan/motivasi yang kuat dalam membuat karya tulis, dan 5) menyediakan
waktu yang cukup untuk malakukan kegiatan penelitian dan menulis karya tulis. Dari
lima faktor tersebut, kemauan atau motivasi menjadi faktor diterminan
produktivitas seseorang dalam membuat karya tulis. Artinya membuat karya tulis
itu mudah dilakukan jika ada hasrat dan kemauan yang kuat, dan terasa susah
jika tidak ada kemauan. Tanpa kemauan dan keberani untuk memulai, jangan harap
untuk berhasil menghasilkan karya tulis yang baik. Menulis merupakan pekerjaan
sulit saat memulai tetapi akan terasa mudah jika sudah terbiasa. Bahkan apabila
sudah terbiasa menulis, terasa resah ketika belum menuangkan gagasannya melalui
karya tulis.
Menulis merupakan pekerjaan
profesional yang memerlukan latihan dan keberanian untuk memulai. Tidak akan
pernah terjadi seseorang mahir menulis tanpa latihan, dan tidak akan pernah
terjadi sebuah karya tulis yang baik, lahir dari seorang yang tidak memiliki
pengalaman menulis. Melalui latihan yang intensif, keterampilan menulis akan
semakin dikuasai sehingga pada gilirannya akan menjadi penulis yang
professional.
Untuk mengembangkan pengetahuan dan
wawasan tentang topik atau materi kajian dalam karya tulis, seorang penulis
harus banyak membaca beragam literatur berupa buku teks, jurnal, majalah
ilmiah, dan bahan literature lainnya. Selain itu, dapat pula dilakukan dengan
cara banyak terlibat dalam kegiatan seminar atau diskusi ilmiah.
B.
Pengertian
Karya Tulis Ilmiah
Karya
tulis ilmiah adalah buah pikiran berupa pengetahuan hasil penelitian yang
memiliki kebenaran ilmiah, bukan hanya sekedar kebenaran menurut akal sehat
atau common-sense yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Karya tulis ilmiah dapat dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu: karya tulis ilmiah
populer dan karya tulis ilmiah
formal. Karya tulis ilmiah populer merupakan karya tulis yang
dipersiapkan untuk publikasi dalam suatu penerbitan di surat kabar atau majalah
populer. Karya tulis populer biasanya mengkaji tema-tema aktual, yang sedang
hangat dibicarakan di masyarakat (issu-issu kontemporer). Oleh karena itu,
teknik penulisan dan bahasa yang digunakan bersifat populer, mudah dan enak
dibaca, dan sajiannya lebih sederhana. Termasuk kedalam karya ilmiah popular
adalah karya tulis nyata, misalnya karya nyata seorang pamong belajar tentang
penerapan pendidikan karakter pada anak usia dini.
Karya tulis ilmiah formal merupakan
karya tulis yang dipersiapkan untuk kepentingan-kepentingan formal, misalnya laporan
hasil penelitian, naskah seminar, naskah untuk jurnal dan lainnya. Karya tulis
ilmiah formal sangat terikat oleh kaidah-kaidah atau metode penulisan dan penggunaan
bahasa baku yang ketat, serta harus mencantumkan sumber penulisan
(catatan kaki dan daftar pustaka).
Karya tulis ilmiah pada dasarnya merupakan laporan hasil
penelitian yang disusun secara sistematis, jelas, padat, dan dapat
dipertangungjawabkan kebenarannya. Bidang kajian dalam penelitian ilmiah sangat
spesifik. Misalnya, bidang kajian penelitian yang dilakukan oleh pamong belajar
mencakup bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI). Penelitian
bidang PAUDNI merupakan kegiatan ilmiah yang harus dilakukan oleh pamong
belajar untuk mengetahui penyebab adanya masalah yaitu kesenjangan antara
kenyataan yang ada dengan keadaan ideal yang diharapkan berkaitan dengan bidang
PUDNI, dan hasilnya digunakan untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
Penelitian disebut kegiatan ilmiah karena penelitian dilakukan
dengan tiga syarat, yaitu (1) menggunakan penalaran yang benar, (2) didukung
oleh teori yang relevan, dan (3) mengikuti prosedur/langkah sistematis, terkontrol,
empiris, dan kritis, yang disebut metode ilmiah.
C.
Langkah-langkah
Menyusun Karya Tulis Ilmiah
Untuk
memenuhi kebenaran ilmiah, pengetahuan yang disajikan dalam sebuah karya ilmiah
harus diperoleh dari hasil kajian atau penelitian ilmiah. Prosedur atau
langkah-langkah penelitian ilmiah dapat disajiakn secara sederhana dalam bentuk
gambar seperti berikut:
1.
Masalah
Penelitian senantiasa diawali oleh adanya masalah. Peneliti
merasakan adanya ketidakpuasan terhadap keadaan yang dihadapi sehari-hari dalam
tugasnya. Misalnya, seorang pamong belajar dihadapkan pada kenyataan banyak
guru PAUD yang kurang memperhatikan usia anak dalam melaksanakan tugas. Keadaan
ini merupakan masalah karena akan berpengaruh pada perkembangan anak. Pamong
belajar bermaksud memperbaiki perilaku guru melalui penelitian.
2.
Proses Rasional
Proses rasional merupakan kegiatan yang harus dilakukan peneliti
untuk merumuskan jawaban rasional atas permasalahan yang ditelitinya. Proses
rasional meliputi tiga langkah, yaitu:
a.
Melakukan tinjauan teori
Tinjauan teori adalah proses pengkajian terhadap teori-teori yang
relevan dengan masalah penelitian. Peneliti mengidentifikasi teori-teori dari
buku teks maupun hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah yang
diteliti. Menganalisis dan mengkomparasi antara teori-teori tersebut, dan diakhiri
dengan merumuskan konstruk dari semua variabel yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
b. Membangun kerangka berpikir
Kerangka berpikir merupakan
proses penalaran berupa proses deduksi menggunakan kontruk hasil kajian teori
yang bersifat umum untuk menjawab permasalahan yang bersifat spesifik dengan
melihat konsistensi dan koherensi yang
terjadi. Membangun kerangka berpikir adalah upaya untuk menemukan jawaban
rasional atas masalah yang dikaji.
c.
Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang diteliti.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka berpikir yang dibangun peneliti
dengan mengacu pada hasil kajian teori.
Apabila teori-teori yang digunakan peneliti merupakan teori yang sudah mapan,
maka peneliti memiliki landansan yang kuat untuk mebangun kerangka berpikirnya
untuk merumuskan hipotesisnya. Hipotesis yang dihasilkan disebut hipotesis
asumsi, yaitu hipotesis yang dapat dirumuskan sebelum pengumpulan data
dilakukan. Sebaliknya, jika teori-teori yang ddigunakan belum mapan, maka
peneiliti tidak memiliki dasar yang cukup kuat un5uk merumuskan hipotesis
penelitian.
3.
Proses Empiris
Proses empiris merupakan upaya untuk menguji apakah hipotesis diajukan
didukung oleh kenyataan secara empiris. Untuk menguji hipotesis diperlukan data
empiris yang valid. Untuk itu, proses empiris meliputi kegiatan:
a.
Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah proses sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan perlu dikaji dan dijelaskan alasannya mengapa menggunakan teknik
tersebut. Selain itu, skala pengukuran untuk tiap variabel yang diteliti harus
jelas karena akan menentukan teknik analisis data mana yang harus dipilih.
Untuk mengumpulkan data, peneliti harus mengembangkan instrumen.
Instrumen yang digunakan sangat bergantung pada variabel yang diteliti, dapat
berupa tes atau nontes. Instrumen tes dapat berupa tes lisan, tes tertulis,
atau tes perbuatan. Instrumen nontes dapat berupa angket, kuesioner, daftar
cek, skala penilaian, sakal sikap, dan format observasi.
b.
Analisis data
Analisis data merupakan proses penalaran berupa proses induksi
dari data yang ada dengan melihat korespondensi antara data terbut. Analisis
data pada dasarnya merupakan proses pengujian hipotesis, apakah hipotesis yang
telah dirumuskan teruji secara empiris.
Teknik analisis data yang digunakan sangat bergantuk jenis
datanya. Jika datanya berupa data kuantitatif, maka digunakan teknik statistika
dalam menganalisis datanya. Jika berupa data kualitatif, maka digunakan teknik
analisis kualitatif. Artinya, analisis data tidak selalu menggunakan teknik
statistika.
4.
Kesimpilan
Berdasarkan
hasil kajian rasional dan empris sebagaimana diuraikan di atas, selanjutnya
dilakukan verifikasi dan jastifikasi untuk menarik kesimpulan hasil penelitian.
Kesimpulan yg merupakan sintesis dari
berbagai temuan penelitian. Kesimpulan penelitian pada prinsipnya adalah
menerima atau menolak hipotesis yang diusulkan.
D.
Sistematika
Karya Tulis Ilmiah
Secara
umum karya tulis berupa laporan hasil penelitian terdiri atas:
BAB
I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB
II Tinjauan Teori, Kerangka Berpikir,
dan Hipotesis
A. Tinjauan Teori (sesuai
kebutuhan)
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
BAB
III Metode Penelitian
A. Subjek dan Objek Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Populasi dan Sampel
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB
IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Deskripsi Subjek dan Objek
Penelitian
B. Pengujian Hipotesis
Penelitian
C. Pembahasan
BAB
V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Lampiran-lampiran
Berikut
adalah penjelasan singkat tentang uraian minimal yang harus disajikan pada
setiap bagian karya tulis dalam bentuk laporan hasil penelitian.
1. Pendahuluan.
Bagian ini berisi:
a. Latar
belakang, yang memuat:
-
Uraian yang menggambarkan alasan mengapa masalah
ini perlu diteliti. Kemukakan secara jelas disertai fakta dengan dasar
referensi yang jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang
nyata terjadi. Kemukakan kesenjangan kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan adanya masalah.
-
Uraian perlu didukung referensi/kutipan baik
dari jurnal penelitian atau sumber-sumber lain. Jangan sampai dalam latar
belakang sama sekali tidak ada referensi/kutipan. Lebih baik juga jika terdapat
dasar yuridis yang mendasari latar belakang.
-
Masalah yang akan diteliti merupakan sebuah
masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat
dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya yang dapat
memperlancar penelitian tersebut.
-
Akan
lebih baik jika pada
bagian ini juga dijelaskan
beberapa temuan hasil penelitian sebelumnya/ terdahulu, secara singkat yang
terkait dengan masalah yang akan diteliti.
-
Setelah diidentifikasi masalah penelitiannya,
analisis dan deskripsikan secara cermat akar penyebab dari masalah tersebut.
-
Selanjutnya, uraikan rencana pemecahan
masalah yang akan dirumuskan berdasarkan temuan hasil penelitian.
-
Susunlah uraian pokok pikiran yang
melatarbelakangi penelitian mulai dari
yg umum ke khusus.
b.
Rumusan Masalah
Ada beberpa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan
masalah, yaitu:
- Rumusan masalah harus sejalan dengan judul penelitian, karena pada
dasarnya judul penelitian yang diangkat berasal dari rumusan masalah
yang diteliti;
- Rumusan
masalah harus sejalan dengan tujuan penelitian;
- Rumusan masalah harus sesuai dengan metode penelitian
yang digunakan (penelitian tindakan kelas, eksperimen, korelasional, dan
lainnya);
- Rumusan masalah harus spesifik, jelas, dan tidak bermakna
ambigo;
- Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya.
c.
Tujuan
Penelitian
- Tujuan
penelitian memuat hal-hal yang ingin dicapai dari penelitian;
- Tujuan
dirumuskan dalam kalimat yang ringkas, jelas, dan terukur;
- Tujuan
penelitian sesuai dengan rumusan masalah.
d.
Manfaat
Penelitian
- Manfaat
penelitian berisi uraian tentang kontribusi hasil penelitian terhadap
pengembangan dan peningkatan mutu PAUDNI;
- Kemukakan
inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.
a. Tinjauan Teori
Tinjauan
teori menguraikan tentang analisis berbagai teori yang relevan dengan masalah
penelitian, komparasi antarteori, dan kontruk variabel-variabel penelitian. Sub
bab pada bagian ini disesuaikan dengan variabel penelitian yang memerlukan
kajian teorinya.
b. Kerangka Berpikir
Pada
bagian ini diuraikan kerangka berpikir logis atau kerangka teoris yang relevan
untuk merumuskan jawaban masalah secara rasional. Jawaban rasional yang
dirumuskan harus didukung oleh premis-premis yang didasarkan pada hasil kajian
teori yang mapan.
c. Hipotesis
Pada
bagian ini disajikan rumusan hipotesis berdasarkan hasil pengembangan kerangka
berpikir.
3.
Metode
Penelitian. Bagian ini berisi:
a.
Subjek
dan Objek Penelitian
Uraikan siapa yang menjadi subjek
penelitian, misalnya: guru PAUD, instruktur kursus, pengelola PKBM, atau
lainnya. Uraikan pula apa objek yang diteliti objek, misalnya: hasil belajar,
kualitas proses pembelajaran, gaya kepemimpinan, atau lainnya.
b.
Tempat
dan Waktu Penelitian
Sebutkan dimana tempat penelitian
dilaksanakan. Kapan dan berapa lama penelitian dilakukan. Buat time schedule penelitian mulai dari
persiapan sampai penyusunan laporan
c.
Metode
Penelitian
Sebutkan metode penelitian yang
digunakan. Uraikan bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan metode tersebut. Sajikan dan jelaskan desain penelitiannya.
d.
Populasi
dan Sampel
Jelaskan populasi penelitiannya,
misalnya: populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola PAUD di kecamatan
X yang ditunjukkan oleh karekteristiknya berupa kemampuan manajemen lembaga
PAUD dan pemehaman tentang tumbuh kembang AUD. Jelaskan teknik sampling yang
digunakan, tekinik perhitungan jumlah sampel, berapa jumlah sampelnya, dan
sajikan kerangka samplengnya.
e.
Teknik
Pengumpulan Data
Pada bagian ini uraikan definisi
konseptual dan operasional variabel yang diteliti, indikator tiap variabel,
kisi-kisi instrumen, jenis instrumen dan skala pengukurannya, validitas dan
reliabiltas instrument berdasarkan hasil uji coba.
f.
Teknik
Analisis Data
Pada bagian ini uraikan teknik analisis data yang
digunakan dan langkah-langkah analisis data yang dilakukan. Sajikan hipotesis
statistik yang akan diuji jika analisis data menggunakan teknik ststistika.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bagian
ini berisi:
a.
Deskripsi
Subjek Penelitian
Deskripsikan data tentang subjek penelitian dan interpretasikan
sehingga memberi informassi bermakna.
b.
Deskripsi
Objek Penelitian
Deskripsikan data tentang objek penelitian dan
interpretasikan sehingga memberi informassi bermakna.
c.
Pengujian
Hipotesis Penelitian
Sajikan rekapitulasi hasil analisis data, mulai dari
persyaratan analisis data, pengujian hipotesis, dan interpretasi hasil analisis
data. Tunjukkan secara eksplisit temuan-temuan hasil penelitiannya.
d.
Pembahasan
Bahas semua temuan hasil penelitian secar mendalam.
Gunakan teori-teori yang dijadikan dasar penelitian sebagi pisau bedah dalam
membahas temuan hasil penelitian. Pembahasan seyogyanya bermuara pada
dihasilkannya sejumlah alternatif pemecahan masalah yang sangat mungkin untuk
dilakukan ditinjau dari segi biaya, waktu, tenaga, dan sumberdaya lainnya.
5. Kesimpulan dan Saran. Bagian
ini berisi:
a.
Kesimpulan
Sajikan sintesis dari semua temuan penelitian dalam
rumusan bahasa yang singkat, jelas, dan tidak bermakna ambigo. Jumlah rumusan
kesimpulan harus sama dengan jumlah masalah penelitian dan merupakan jawaban
atas masalah penelitian.
b.
Saran
Sajikan saran-saran berupa sejumlah
alternatif pemecahan masalah yang direkomendasikan oleh peneliti. Saran
diangkat dari hasil pembahasan t5erhadap temuan hasil peenelitian.
-
DAFTAR
PUSTAKA
Masri Sirangimbun dan Sofyan Efendi. 2003. Metode Penelitian Survey. Jakarta:
LP3ES.
Mohamad Nazir. 2002. Metode
Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu: Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
[*]
Disajikan pada kegiatan Pelatihan bagi Pamong Belajar di BPPNFI DKI Jakarta,
tanggal 8 Mei 2014
[†]
Dosen pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor
hebaaaat...ruaarbiasaaa,, Pa.."
BalasHapusnice pak.. saya mencoba mengikuti apa yang bapak sarankan di dalam kelas.
BalasHapus